![](https://k60.kn3.net/taringa/5/1/3/9/5/0/Opatricinho/5EC.jpg)
Hai, kali ini aku akan me-review film Logan. Logan adalah film ketiga Wolverine, yang juga merupakan spin-off dari seri X-Men. Film ini juga merupakan penampilan Hugh Jackman sebagai Wolverine dan Patrick Stewart sebagai Profesor X. Film ini disutradarai oleh James Mangold dan berdurasi 137 menit. Oh iya, ini film X-Men kedua yang ber-rating R.
Plot
Logan (panggilan lain dari Wolverine) kini semakin tua, dan bersama Charles Xavier, mereka tinggal di suatu tempat di El Paso. Hidup disaat tidak ada kelahiran mutan lagi dan tidak diketahuinya mutan yang hidup selain mereka, Logan hidup dengna keputus-asaan, namun harus tetap berjuang untuk merawat Charles yang semakin renta. Dimasa penuh putus asa tersebut, datanglah seorang mutan kecil ke kehidupan mereka, yang membutuhkan Logan untuk mencapai sebuah tempat. Apakah mereka berhasil? Silahkan tonton filmnya di bioskop kesayangan anda.
Review: Film Superhero dengan Bumbu Western yang Mengharukan
Pertama, film ini mengingatkan aku dengan film- film bergenre western, terutama bagian awal dan akhir. Film ini akhirnya dapat menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi jika seseorang tertusuk atau terkena cakar adamantium milik Wolverine, dan itu bisa dibilang brutal. Bukan berarti ini buruk, karena sebenarnya dengan memperlihatkan hal tersebut, kita bisa mengetahui apa yang menghantui Wolverine di setiap tidurnya. Dan film yang membuat kita secara emosional peduli atau terhubung dengan karakternya seringkali sangat bagus.
Skrip film ini sangat fantastis, mereka berhasil menyentuh hati penonton. Mereka berhasil memunculkan drama yang baik, dan menarik. Meskipun film ini memiliki plot yang serius, namun ada beberapa humor disini, tidak banyak, namun sesuai dengan proporsinya. Terutama adegan dimana Logan, Charles, dan Laura (mutan kecil yang bersama mereka), makan malam bersama sebuah keluarga petani. Dialog yang disampaikan terasa segar dan unik, dan realistis secara bersamaan.
Performa aktor dan aktris pada film ini luar biasa. Hugh Jackman dan Patrick Stewart, berhasil menkankan bahwa casting pada film X-Men (2000) sangatlah tepat. Mereka berhasil memerankan karakternya luar biasa baik untuk sekali lagi (dan mungkin terakhir kali). Aktris pemeran Laura, juga aku anggap merupakan pilihan tepat. Dia berhasil mencuri perhatian sebagai mutan berumur 11 tahun pada film ini. Adegan dramatis dan aksi diperankan dengan sangat baik olehnya pula. Performa karakter pendukung dan antagonis juga terasa natural terlepas dari penokohannya.
Secara sinematografi, pengambilan gambar pada film ini dilakukan dengan baik. Aksi yang terjadi dimunculkan dengan jelas, dan menegangkan. Adegan drama diambil dengan baik pula. Editing juga tidak memiliki masalah. Ada beberapa bagian dimana framerate (jumlah frame per detik, yang biasa dijadikan patokan seberapa halus suatu pergerakan pada film atau animasi) terasa lebih tinggi dibanding sebagian besar adegannya, namun dirasa cukup masuk akal mengingat apa yang terjadi pada adegan tersebut. Adapula beberapa adegan yang pengambilannya dirasa memnuculkan kesan film western.
Pemasalahan pada film ini muncul jika kita ingin mengaitkan film ini dengan film lain. Dikarenakan X-Men: Days of Future Past, banyak yang bingung pada alur waktu mana film ini terjadi. Jika kamu salah satunya, film ini berada alur waktu (timeline) setelah ending masa depan X-Men: Days of Future Past. Pendekatan film yang berbeda dengan mayoritas film superhero, membuat film ini dirasa tidak membuat orang yang sudah terbiasa dengan film superhero kebanyakan butuh sedikit adaptasi. Hal seperti ini juga yang terjadi dengan trilogi The Dark Knight yang disutradarai Christopher Nolan. Jika pada trilogi The Dark Knight, pendekatan yang lebih realistis, membuatnya seperti crime-drama dikarenakan Batman yang (setiap dari semua versinya) tidak memiliki kemampuan super, sehingga terkadang sulit mengatakan bahwa trilogi tersebut adalah film superhero. Berbeda dengan Logan, film ini tetap memilik cita rasa superhero didalamnya, karena kekuatan super itulah yang menjadi bagian dari karakter pada filmnya.
Ngomong- ngomong, soundtracknya bagus, dan pas banget ama filmnya.
Kesimpulan
Logan merupakan film superhero terbaru dari franchise X-Men, dengan cita rasa berbeda, penuh emosional, dilengkapi adegan aksi yang brutal nan seru, dan drama yang menarik nan segar dengan soundtrack yang selalu pas dengan tiap adegannya. Menampilkan penampilan terakhir Hugh Jackman sebagai Wolverine, dan Patrick Stewart sebagai Profesor X, dan menampilkan penampilan pertama dari Dafne Keen sebagai Laura yang sangat baik dan membuatku berharap Fox membuat film untuknya. By the way, tidak ada plus minus untuk review ini.